Tampilkan postingan dengan label Musik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Musik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Agustus 2013

Bagaimana Memulai Belajar Keyboard/Piano dan Mitos Seputar Keyboard/Piano

Tips berikut ini bukan buat kamu-kamu yang pernah belajar musik ( kursus). Tapi lebih ditujukan untuk membantu orang-orang yang belum pernah sama sekali menyentuh yang namanya piano atau keyboard. Atau lebih sering disebut “awam musik”.


1. Punya Keyboard dulu
Banyak yang berpikir : bisa dulu baru nanti beli. Anda tentu pernah belajar naik sepeda? Sudah? Ok, Anda bisa naik sepeda dulu baru beli atau beli dulu sepedanya? Analogi demikian untuk menggambarkan bagaimana untuk memulai belajar tentang musik, bermain musik adalah sebuah keahlian (skill). Menurut Longman Dictionary of Contemporary English: “Skill is an ability to do something well especially because you have learned and practiced it.” Jadi gak mungkin anda bisa main Fantasy Impromptu atau Winter Games-nya David Foster setelah anda dapat ilham lewat mimpi! You got to practice! Bagaimana mau latihan kalau tidak ada alatnya. Mungkin anda tidak harus beli, bisa pinjam dulu atau numpang di rumah orang lain untuk belajar. Tapi intinya anda harus punya alatnya dulu. Kebanyakan orang tua ragu membelikan anaknya piano/keyboard karena takut sang anak gak serius. Hal yang wajar. Tapi kalau si ortu mengharuskan anaknya bisa bermain, kalau bisa sampai jago, tanpa memberikan sarana berlatih itu namanya : semena-mena!. Kasihan anaknya. Kalau memang belum mampu beli yang mahal, beli yang murah dulu saja. Sekarang sudah banyak kok jenis piano/keyboard dengan beragam variasi harga.


2. Kenali dulu Keyboatd/Piano.
Tahukah anda perbedaan piano dan keyboard? Piano berbentuk papan tuts tunggal, sepanjang 88 tuts atau kurang lebih 7 ½ oktaf, dengan bilah tuts yang lebih tebal dan berat dibandingkan keyboard. Piano terbagi atas piano akustik dan piano digital. Kalau piano akustik memiliki sumber bunyi dari senar logam yang dipukul dengan tuts, jadi tidak digerakkan oleh listrik.. Sekarang juga sudah banyak piano digital, yang sumber bunyinya berasal dari hasil sampling piano akustik (PCM wave) yang digerakkan oleh listrik. Panjangnya antara 76 hingga 88 tuts. Harganya? Mulai dari 3 jutaa-an. Tapi anda harus hati-hati memilih karena tutsnya berbeda-beda. Ada yang namanya weighted keys atau graded hammer keys, maksudnya tutsnya lebih berat dan tebal seperti piano akustik. Tapi ada juga yang tidak setebal itu atau malah ringan seperti tuts keyboard biasa. ( untuk jenis2 tuts tersebut akan saya tulis pada artikel terpisah )
Nah kalau keyboard ada yang berjenis synthesizer, interactive/intelligent/portable/arranger keyboard, controller, sampler dan workstation.


3. Memilih keyboard atau piano
Banyak orang bilang piano mahal, saya hanya punya keyboard. Bisa gak belajar piano pada keyboard? Bisa saja, tidak masalah. Kalau hanya untuk menguasai BASIC piano. Tapi lebih lanjut dari itu anda perlu beli piano . Kalau anda belum mampu beli piano akustik bisa dengan piano digital. Malah enak tidak makan tempat dan bisa diatur volume suaranya. Tapi tetap saja mekanisme tutsnya masih lebih natural dan nyaman piano akustik. Sedang tips memilih keyboard sdh saya tuliskan beberapa waktu yang lalu ,silahkan anda membuka postingan saya yg dulu di sesi artikel.


4. Mitos seputar belajar piano/keyboard
• . Bisa piano berarti bisa juga bermain keyboard
Itu mitos yang mungkin paling sering anda dengar. Hal itu tidaklah benar ,pemain piano belum tentu bisa bermain keyboard dengan baik . Nanti akan saya tulis juga artikel mengenai hal ini lebih detail
Belajar keyboard tidaklah serius, cuma hiburan. Kalau mau serius belajarlah piano.
Hal ini juga mitos tidak benar, karena belajar keyboard juga butuh keseriusan,seperti halnya belajar piano
• Belajar piano klasik yang paling baik, nanti kalau mau belajar pop atau jazz lebih gampang.
Hal ini juga mitos yang tidak benar, Kalau anda mau belajar piano pop sekalian dari awal saja. Karena belajar pop dan klasik mempunya tingkatan/GRADE masing2. Kalau anda belajar piano klasik dulu bisa sampai tua baru bisa belajar piano pop. Dasar bermain piano sama untuk semua jurusan.


Nah kalau semua poin di atas sudah anda penuhi baru datang ke kursus musik terdekat atau hubungi guru piano/keyboard ke rumah. Atau mau belajar sendiri? Boleh juga, coba cari buku-buku piano/keyboard yang banyak dijual ditoko buku. “SELAMAT BELAJAR KEYBOARD/PIANO”.


Semoga bermanfaat – salam

 

Sumber : http://www.keyboardiz.com/?p=article&id=240

Pengertian dan Perbedaan Recording, Mixing, dan Mastering

Kita ingin sharing info aja nih, pengertian dan perbedaan Recording, Mixing and Mastering, secara umum, and garis besar secara praktek ...

Recording

recording itu hanya mengenai tahap pengambilan suara, dalam praktek dapat dilakukan secara direct (nyolok tuh jack gitar .. gt deh), maupun todong ke speaker............(jadi kita bisa cari dulu sound yg diinginkan di speaker trsbt, kalo dah dapet sound yg diinginkan, nah direkam deh). hasil dari recording, biasa\\\'a kalo distudio2 rekaman, hanya di Mixing secara balance, so cukuplah untuk didengar saja, yg penting smua insrumen yg telah di rekam dapat terdengar jelas ....
Mixing

mixing adalah tahap lanjutan dari proses recording trsbt, mixing jg merupakan tahap koreksi, membuang, mengelola dan menambahkan efek, hingga memilih sound yg diinginkan, salah satu contohnya : membuat suara vocal seperti suara robot, meletakan sound gitar disisi kanan, smua proses penyuguhan konsep musik secara lebih jelas ada ditahap ini ..... jadi jika anda melakukan tahap ini, jangan buru2 .. perbanyak referensi tidak hanya secara sound, tp jg aransemen ....ada baiknya anda konsultasikan kepada Sound Engineer studio tersebut, misalnya : mas, saya ingin sound drum seperti lagu paramore, berjudul .................... (ini akan memudahkan Sound engineer, karena dgn sample yg nyata, dan mengirit waktu anda)
hasil dari mixing ini jg hanya cukup di dengar, karena hasil dari mixing ini gain/besar\\\'a volume juga di batasi, agar jika di mastering tidak terjadi over/peak/pecah, so byk yg bilang, kok hasil mixing saya sound\\\'a kecil/pelan ? .. so emang begitu ........
Mastering


Mastering : benar adalah tahap akhir, mastering adalah menyamakan gain/besar\\\'a volume sesuai dengan standard broadcast internasional, so ada perlakuan khusus dan ada indikator \\\"level\\\" khusus, bukan secara kasar membesarkan volume sembarangan .........
ada ketentuannya jg, agar tidak pecah jika diputar di radio, televisi dll, so gmn disemua media, lagu anda tetap terdengar stabil dgn lagu2 yg udah ngetop lainnya ...
jika tidak mengikuti standart ini, lucu jg misalnya radio habis mutar lagu paramore, eh pas muter lagu anda, kok suara lagu anda kecil and gak kereennnnn .. . hehe hehe .... tahap mastering jg mengakibatkan sound menjadi lebih detail terdengar, lebih warm, megah, ya seperti sound album yg anda2 sering dengar ....
oh ya, tahap ini tidak ada lagi tahap penambahan or editing lg ......
hasil dari mastering ini, sudah layak untuk diputer di all media.
so Mastering itu bukan meletakan audio ke bentuk CD, itu adalah proses duplicating ......... smoga bermanfaat

Sumber : http://www.keyboardiz.com/?p=article&id=1409

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: Support@templateism.com

Our Team Memebers