Jumat, 30 Januari 2015

Semua tentang Kesemutan

Pernahkah Anda merasa kesal saat mengetik karena ujung-ujung jari terasa kebal akibat kesemutan? Biasanya kesemutan dianggap sepele, karena sering terjadi akibat salah posisi duduk atau otot yang tegang. Padahal bila kesemutan yang Anda alami tidak disebabkani oleh kedua hal itu, maka kesemutan adalah warning telah terjadi gangguan kesehatan yang serius.

Apakah kesemutan?Kesemutan atau parestesia dalam ilmu kedokteran, adalah sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari dunia luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa dirambati sesuatu. Parestesia itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan.

Apa penyebabnya?Kesemutan terjadi jika syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan Misalnya, saat duduk bersimpuh atau menekuk kaki terlalu lama, maka syaraf dan aliran darah terganggu. Umumnya kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan.

Gejala penyakit serius 
Namun bila kesemutan tak hilang setelah bagian tubuh digerakkan, atau semula hanya dialami sebagian kecil organ tubuh namun kemudian merambat ke bagian yang lebih luas; atau bila semula hanya terjadi sekali-sekali dan menjadi kian sering; atau bila kesemutan menjadi rasa kebal, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Kesemutan jenis ini merupakan gejala penyakit serius.

Dokter akan menyelidiki bagian tubuh yang mengalami kesemutan, luasnya, tempat awal kesemutan, dan perkembangan kesemutan itu sejak awal. Semua informasi ini akan menunjukkan penyebab masalah. Bisa jadi pada saraf tepi, pada otot, sumsum tulang belakang, atau bahkan otak.
Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:

Radang sumsum tulang belakang (myelitis)Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV). Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. 
Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.

Diabetes mellitus atau kencing manisPada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.

Carpal Tunnel Syndrome (CTS)Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 – 2 tahun.
Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.

JantungPada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.

RematikRematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.

http://doktersehat.com/semua-tentang-kesemutan/

Jaga Kesehatan Ginjal dengan Cara Ini

Penyakit ginjal kronik saat ini menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita. Gagal ginjal kronik lebih beresiko diderita oleh mereka yang memiliki riwayat penyakit dalam keluarga, menderita hipertensi atau diabetes. 

Di Amerika Serikat, saat ini tercatat ada 26 juta orang yang menderita gagal ginjal kronik. Penyakit ini terjadi ketika ginjal tidak bisa melakukan tugasnya untuk membuang racun dan produk sisa dari darah. 

Banyak orang yang tidak menyadari mereka sebenarnya beresiko tinggi menderita gagal ginjal kronis. Ini karena penyakitnya memang berkembang sangat lambat selama bertahun-tahun sebelum ada gejala yang muncul. 

Terlambat menyadari gagal ginjal kronis bisa menyebabkan seseorang harus rutin melakukan cuci darah (dialisis) untuk bertahan hidup, bahkan cangkok ginjal. Gagal ginjal yang masih stadium awal pun jangan disepelekan karena bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, demikian juga dengan anemia dan penyakit tulang.

Karena penyakit ginjal tak menimbulkan gejala pada tahap awal, cara terbaik untuk mengetahuinya sebelum penyakitnya berkembang adalah dengan melakukan tes. Jadi jika Anda menderita diabetes, tekanan darah tinggi, memiliki riwayat dalam keluarga, atau berusia di atas 60 tahun, lakukan pemeriksaan fungsi ginjal.

Jika Anda terdiagnosis menderita penyakit ginjal, penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperlambat kerusakannya. 

- Kontrol tekanan darah
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, upayakan agar tekanannya di bawah 130/80. Konsultasikan pada dokter apakah Anda memerlukan bantuan obat hipertensi.

- Kontrol diabetes
Jika Anda pengidap diabetes, jagalah agar kadar gula darah mendekati kadar normal.

- Ubah pola makan
Hal ini berarti Anda harus mengurangi asupan protein dan fosfor, menurunkan asupan sodium dan juga potasium. 

- Olahraga, turunkan berat badan
Bila Anda kegemukan dan jarang bergerak, mulailah melakukan olahraga aerobik (jalan, jogging, berenang, bersepeda) secara teratur. Olahraga bisa membantu menurunkan tekanan darah, mengontrol diabetes dan menurukan berat badan.

- Berhenti merokok
Penyakit jantung adalah komplikasi terbesar yang bisa dialami penderita penyakit ginjal yang masih merokok. Merokok juga menggandakan laju perburukan penyakit.

- Perhatikan obat
Sebagian obat bisa merusak ginjal, terutama obat dosis tinggi yang dikonsumsi dalam jangka panjang. Suplemen herbal juga bisa berbahaya. Jadi, berhati-hatilah memilih obat.

Sumber : http://health.kompas.com/read/2015/01/30/111900823/Jaga.Kesehatan.Ginjal.dengan.Cara.Ini

Kamis, 22 Januari 2015

Nikon D3300, DSLR Kelas Pemula Dengan Hasil Foto Yang Lebih Tajam

Nikon D3300
Hari ini, 7 Januari 2014, Nikon mengumumkan kamera DSLR terbaru mereka, Nikon D3300. Kamera ini masuk ke kamera DSLR entry level dan dimaksudkan sebagai pengganti D3200 yang dirilis sejak 2012.
Yang unik dari D3300 adalah bahwa kamera DSLR satu ini tidak dilengkapi dengan filter anti aliasing, sebuah tren bagi banyak kamera baru, termasuk NIkon D5300 dan D7100. Dengan melepas filter anti aliasing ini, hasil foto diharapkan lebih tajam. Filter anti aliasing dulu adalah standar bagi hampir semua kamera digital untuk mengurangi efek moire.
Kalau ditilik dari spesifikasinya, Nikon D3300 bukan merupakan loncatan teknologi dibanding D3200, lebih merupakan pembaruan yang sifatnya kosmetik. Sensor yang dipakai memang lebih baru, namun resolusinya masih tetap 24.2 megapiksel, hanya ISO maksimal yang naik dari 6400 ke 12800.
Nikon D3300 juga dilengkapi prosesor baru, EXPEED 4 yang juga dipakai di D5300, yang bisa merekam gambar dan video dengan rate yang lebih banyak. Continuous mode sekarang bisa sampai 5 fps, sementara video pada 1080p adalah 60fps.

Spesifikasi Nikon D3300

Berikut beberapa spesifikasi utama Nikon D3300:

  1. Format sensor: Nikon DX (APS-C)
  2. Piksel efektif: 24.2 megapiksel
  3. Ukuran sensor: 23.2 x 15.4mm CMOS
  4. Dust-reduction system: Image sensor cleaning
  5. Ukuran foto (piksel): 6,000 x 4,000 [L], 4,496 x 3,000 [M], 2,992 x 2,000 [S]
  6. Format file: Compressed 12-bit NEF (RAW), JPEG: JPEG-Baseline Compliant with fine (approx 1:4), Normal (approx 1:8) or Basic (approx 1:16) Compression, NEF (RAW) + JPEG: Single Photograph Recorded in both NEF (RAW) and JPEG Formats
  7. Media penyimpanan: SD (Secure Digital), SDHC and SDXC
  8. Viewfinder: Eye-level pentamirror single-lens reflex viewfinder
  9. Viewfinder coverage: 95%
  10. Shutter Speed: 1/4000 to 30s in steps of 1/3 EV, Bulb
  11. Flash sync speed: Sampai dengan 1/200s
  12. Mode pemotretan: Continuous, Delayed remote, Quick Response Remote Mode, Quiet shutter-release, Self-timer Mode, Single-frame [S] mode
  13. Kecepatan maksimal memotret: sampai dengan 5 fps
  14. Mode operasi: Aperture-Priority (A), Auto, Auto (flash off), Manual (M), Programmed Auto with flexible Program (P), Shutter-Priority Auto (S)
  15. Exposure compensation: -5 to +5 EV in increments of 1/3 EV
  16. ISO: ISO 100-12,800
  17. Active D-Lighting: On, Off
  18. Autofocus: Nikon Multi-CAM 1000 autofocus sensor module with TTL phase detection
  19. Titik fokus: 11 focus points
  20. Movie Frame size (pixels) and frame rate: HD 1,920×1,080 / 60 fps, HD 1,920×1,080 / 50 fps, HD 1,920×1,080 / 30 fps, HD 1,920×1,080 / 25 fps, HD 1,920×1,080 / 24 fps, HD 1,280×720 / 60 fps, HD 1,280×720 / 50 fps, VGA 640×424 / 30 fps, VGA 640×424 / 25 fps
  21. format video: MOV
  22. Kompresi video: H.264/MPEG-4 Advanced Video Coding
  23. Audio format: Linear PCM
  24. Perekaman audio: Built-in microphone, monaural
  25. LCD monitor: 3.0 in diagonal TFT-LCD with 921,000 dots
Spesifikasi lebih lengkap bisa dilihat di website Nikon.

Harga Nikon D3300

Nikon D3300 dibandrol dikisaran harga USD 650. Tanggal masuk ke Indonesia belum ada keterangan.

Sumber : http://bit.ly/15B3QqL

Sabtu, 17 Januari 2015

Menilik Misteri Nyeri Saraf Yang Tak Terjelaskan

Beberapa orang mungkin pernah mengalami nyeri saraf, seperti pada penderita diabetes atau penyakit jantung. Jika kita terkena nyeri saraf, sensasi nyeri itu sendiri bisa bermanifestasi dalam berbagai rasa: sensasi terbakar, sensasi geli atau menggelitik/kesemutan/tertusuk jarum, atau pun sensasi seperti tersengat aliran listrik (kesetrum) hanyalah sedikit dari banyak cara orang mendeskripsikan nyeri saraf yang dirasakannya. Namun ketika Anda tidak bisa memikirkan apa yang menjadi penyebabnya, Anda tidak sendiri. Jutaan orang memiliki nyeri saraf yang tidak terjelaskan. Ada banyak cara untuk mengurangi rasa nyeri itu, termasuk obat-obatan tradisional.

Mengetahui Penyebab Nyeri Saraf

Nyeri saraf secara sederhana bisa dikatakan bahwa penyebabnya adalah kerusakan sel saraf. Lebih dari 50 kondisi kesehatan, obat-obatan, dan racun yang diketahui dapat menyebabkan kerusakan saraf, termasuk:
  • Diabetes mellitus.
  • Infeksi HIV.
  • Penyakit seliakus (sejenis penyakit saluran cerna yang merusak usus kecil yang mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi makanan).
  • Trauma.
  • Amiloidosis (suatu kondisi di mana protein amiloid terkumpul secara abnormal di berbagai organ/jaringan).
  • Penyakit Fabry (di mana tubuh kekurangan sejenis enzim yang mematobolisme lemak).
  • Pengobatan, termasuk B6 (piridoksin), isoniazid, pengobatan HIV, atau kemoterapi.
  • Racun, seperti konsumsi alkohol/minuman beralkohol berlebihan.
  • Kondisi-kondisi autoimun, seperti lupus dan vaskulitis.
Sekali saraf rusak, ia menjadi lebih lumrah bersikap aneh/abnormal. Bisa jadi menjadi diam dan tidak mengirim sinyal informasi di dalam tubuh, yang menyebabkan bebal (mati rasa). Atau bisa jadi mengirimkan sinyal nyeri yang berlebihan atau yang tidak perlu.

Mencari Jejak Si Nyeri Saraf Yang Misterius:

Bagi banyak orang, penyebab nyeri saraf masih tidak dapat teridentifikasi/diketahui bahkan setelah berbagai tes yang mendalam. Ini disebut sebagai nyeri saraf yang tidak terjelaskan (idiopatik), atau istilah medisnya neuropati idiopatik. Nyeri saraf yang misterius ini masih bisa disebabkan oleh kerusakan saraf di beberapa titik, namun ilmu kedokteran dan teknik pengujian medis terkini tidak dapat mengatakan bagaimana, kapan atau mengapa.

Di Amerika ada setidaknya sekitar 15 hingga 20 juta warganya dipercaya menderita nyeri saraf yang tidak terjelaskan ini – sekitar 1 di antara 10 orang yang berusia di atas 40 tahun. Dan tampaknya lebih cenderung terjadi pada orang dengan usia di atas  60 tahun.

Pada berapa penelitian, sekitar separuh dari seluruh peserta dengan nyeri saraf yang tak terjelaskan ini juga memiliki diabetes sebelumnya. Beberapa ahli meyakini bahwa peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes mungkin menjadi penyebab utamanya.
Sementara penelitian-penelitian lain menemukan bahwa sindrom metabolik – kombinasi antara tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah yang abnormal, obesitas, dan diabetes sebelumnya – juga umum pada orang-orang dengan nyeri saraf yang tak terjelaskan. Faktor-faktor ini mungkin memberi peranan dalam timbulnya nyeri.

Gejala Nyeri Saraf Yang Tak Terjelaskan

Neuropati Periferal Idiopatik, seperti neuropati diabetik, biasanya menyebabkan rasa bebal di tangan dan kaki. Bebal ini bisa tidak diketahui adanya jika tidak menimbulkan rasa nyeri.
Nyeri saraf pada Neuropati Periferal Idiopatik biasanya pada kaki dan paha namun bisa juga pada tangan dan lengan. Orang-orang menggambarkan rasa nyerinya dengan berbagai cara yang berbeda:
  • Rasa terbakar
  • Rasa geli
  • Rasa tertusuk-tusuk jarum
  • Rasa tercakar
  • Rasa tersengat listrik
Sentuhan ringan dapat memicu nyeri saraf, dan nyeri bisa jadi menetap bahkan ketika tidak ada stimulasi sama sekali. Sering kali, nyeri saraf yang tidak terjelaskan bisa jadi memburuk di malam hari, hingga mengganggu tidur. Ini dapat memperberat masalah karena orang perlu cukup tidur di malam hari guna mengatasi rasa nyeri. 

Mencari Bantuan Layanan Kesehatan

Setiap orang dengan nyeri saraf seharusnya mendapat pemeriksaan fisik menyeluruh oleh seorang dokter. Diperiksa ada tidaknya diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah. Mendapat evaluasi penyakit yang terakhir diderita yang diakibatkan infeksi virus maupun racun-racun yang mungkin Anda terpapar olehnya. Diskusikan riwayat kesehatan keluarga anda dengan dokter.

Terapi-terapi medis tersedia untuk mengobati nyeri saraf tak terjelaskan, dan sangatlah berarti untuk mendiskusikannya dengan dokter anda. Namun ketika obat-obatan membantu, mereka biasanya tidak mampu mengurangi lebih dari setengah rasa sakit yang dirasakan.

Perawatan Mandiri dan Perawatan Rumah
Beberapa strategi perawatan mandiri bisa membuat Anda mengatasi dan hidup lebih baik dengan nyeri saraf tak terjelaskan.
  • Bergeraklah. Olah raga yang rutin dapat melebarkan pembuluh darah anda di kaki dalam selang beberapa waktu, membantu saraf yang rusak kembali sehat. Mulailah dengan jalan santai setiap harinya dan tingkatkan secara bertahap pacuan dan jarak tempuh anda.
  • Berikan Perhatian Lebih pada Kaki. Jika Anda memiliki nyeri saraf pada kaki anda, amatilah mereka secara rutin setiap harinya, gunakan alas kaki atau sepatu yang nyaman, jika di sekitar Anda ada, kunjungilah seorang podiatris secara rutin.
  • Cukup Tidur. Memiliki tidur yang nyenyak pada malam hari bisa jadi begitu sulit jika Anda memiliki nyeri saraf. Naikkan rasa lelap anda dengan mengurangi konsumsi kafein di siang hari, menjaga waktu tidur dengan teratur, dan kamar tidur yang nyaman tentunya. (Silakan baca lebih banyak di: Tips Agar Tidur Lebih Baik).
  • Jelajahi Hubungan Antara Jiwa dan Raga anda. Jika Anda merasa perlu mintalah bantuan pada dokter anda, atau sahabat yang Anda percayai untuk sebuah rujukan/rekomendasi pada seorang profesional yang memiliki reputasi baik yang menyediakan panduan pencitraan, meditasi, pembukaan diri (biofeedback), atau hipnosis.
Jika nyeri saraf anda tidak merespons terhadap pengobatan dan perawatan diri terbaik yang dapat Anda sediakan, mungkin sudah saatnya mengunjungi seorang ahli/spesialis nyeri neuropatik. Dokter anda di puskesmas atau instansi kesehatan terdekat bisa memberikan Anda rujukan, biasanya pada seorang neurologis.

Artikel asli di WebMD

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: Support@templateism.com

Our Team Memebers