Rabu, 27 Agustus 2014

Review Nikon Coolpix L830 dan Sony Cyber-Shot H300

Dari dulu aku ingin mencari dan memberli DSLR tapi belum sempat bisa dan akhirnya belok ke Prosumer Camera dimana teman bilang kalau budget minim kamera Prosumer juga sudah lebih dari cukup untuk fotografi pemula.

Sempat lihat Sony type  Sony Cyber-Shot H300  dengan harganya sekitar 2 jutaan di Toko Camzone  yang tampilannya seperti dibawah ini :






 kalau mau lihat reviewnya bisa lihat video dibawah ini :

 

Tapi karena lihat Harga Nikon Coolpix L830  juga ga terlalu mahal maka pilihannya adalah kamera ini


Harga diatas adalah harga hari ini pada Toko yang sama, fiturnya secara singkat bisa dibaca disini :



Dan anda bisa lihat Review dan Hasil tes foto dan videonya dibawah ini :

 Nikon L830 Review 



NIKON COOLPIX L830 - TEST MOVIE - TEST PHOTOS


Nah anda lihat sangat bening kan meski untuk Zoom masih kalah dengan Sony ....


Semoga bisa kebeli nanti .....

Senin, 18 Agustus 2014

Tugas-1 Autobiografi Nadhira Zhafirany (SMPN 68)


14 Tahun Hidup Penuh Kisah


Pada pukul 20.00, 14 tahun yang lalu, tepatnya pada Hari Rabu tanggal 05 November 1997, saya lahir di Rumah Sakit Puri Cinere yang berada di Cinere. Orang tua saya bernama Martediansyah dan Yunanda Amandey. Merekalah yang memberikan nama kepada saya, yaitu Nadhira Zhafirany, yang berasal dari bahasa arab dan memiliki arti “Ratu yang beruntung dan elok”. Di keluarga saya, saya merupakan anak pertama dari 4 bersaudara
Saya, adik-adik saya, dan Ibu Saya

Setelah beberapa hari di rumah sakit, saya dibawa pulang oleh orang tua saya ke kediaman nenek dan kakek saya, yang berada di Komplek TNI Angkatan Laut, Pondok Labu. Saat itu, saya dan orang tua saya maish tinggal bersama di rumah nenek dan kakek saya. Di rumah itu ada kakek dan nenek saya, orang tua saya, tante saya, saya, kakak dari nenek saya, dan satu orang pembantu. Saya tinggal di rumah itu sampai kira-kira umur 1 tahun. Selanjutnya, saya tinggal di lingkungan Komplek BRI, Cipete, Jakarta Selatan.

Bersama orang tua saat usia 1 bulan

Ulang Tahun yang ke 1

Ulang Tahun yang ke 2
Masa KB-TK
Saat berumur 1 tahun 8 bulan, saya memasuki sebuah pre-school yang bernama “Twinkle Stars”. Di tempat tersebut, saya diharuskan berbicara dalam bahasa inggris. Saya biasanya diantar ke sana bersama nenek saya, karena orang tua saya dua-duanya bekerja. Aktifitasnya antara lain bermain, menonton video, bernyanyi, dsb.
Saya melanjutkan pendidikan saya di TK Islam Birrul Amin. Orang tua saya memilih TK tersebut karena dekat dengan rumah saya. Beberapa teman TK saya juga masih berhubungan dekat dengan saya.
Pada tahun 2002, saat saya berada di jenjang TK B, ibu saya melahirkan adik perempuan saya. Ia bernama Nabila Fauzirany. Kami memiliki perbedaan umur 5 tahun. Saya sangat senang dengan kehadiran Nabila. Karena sebelumnya ibu saya pernah keguguran 2 kali. Padahal saya sangat menginginkan adik.

Memakai seragam "Twinkle Star"
Lomba paduan suara dengan TK Birrul Amin
Masa SD
Saya lulus dari TK pada tahun 2003. Saat itu, saya masih berumur 5 tahun 8 bulan. Beberapa sekolah mengharuskan muridnya untuk berumur paling tidak 6 atau 7 tahun, karena itu saya agak sulit memilih sekolah. Tapi pada akhirnya, saya masuk ke SD Islam Al-Ikhlas yang juga berada di daerah Cipete. Banyak teman TK saya yang masuk ke SDI Al-Ikhlas, karena itu saya tidak susah saat menyesuaikan diri di sekolah tersebut.
Saat kelas 1 saya masuk ke kelas 1D. Saat itu, sekolah saya memiliki sistem pagi-siang. Kelas 1A & 1B bergantian dengan1C & 1D. Saat kelas 2, saya masuk ke kelas 2B. Saat itu adalah tahun 2004, dan pada saat itulah saya mendapatkan adik kedua saya yang bernama Muhammad Zaki Fazansyah.
Di kelas 3, saya masuk ke kelas 3A. Pada bulan-bulan terakhir kelas 3, saya sudah mempersiapkan kepindahan saya ke Bandung. Ibu saya dimutasi oleh kantornya ke Bandung, karena itu kami sekeluarga ikut pindah ke sana.
Saya masuk ke SDN Karang Pawulang 1 di Bandung. Di sana, saya sangat diterima dengan baik. Saya juga masuk ke grup Marching Band SDN Karang Pawulang 1 sebagai Caller Guard. Saya dapat mengikuti semua pelajaran di sana kecuali 1 pelajaran, yaitu Bahasa Sunda. Saat membaca buku bahasa sunda, guru saya meminta murid-murid untuk melingkari kata-kata yang tidak dimengerti. Saya langsung membuat lingkaran besar pada satu halaman, karena saya tidak mengerti sama sekali.

Bersama teman di SDN Karang Pawulang 1


Menjadi Caller Guard di Marching Band sekolah

Walaupun saya merupakan murid baru di sekolah tersebut, tetapi guru bahasa inggris saya sering mendaftarkan saya ke lomba-lomba bahasa inggris. Lomba Speech Contest pertama saya berakhir baik, saya mendapatkan juara 1. Setelah beberapa lomba, akhirnya saya didaftarkan oleh sekolah untuk mengikuti lomba tingkat nasional di Yogyakarta. Sayangnya, saya hanya berhasil sampai babak final.
Pada tahun 2007, saya kembali lagi ke Jakarta, dan saya kembali lagi ke SD Islam Al-Ikhlas. Saat itu, saya berada di kelas 5. Saya masuk ke kelas 5B. Walau pada awalnya teman-teman di kelas saya tidak menerima saya dengan baik, pada akhirnya kami semua tetap berteman baik.
Kelas 6 pada tahun 2008, saya masuk ke kelas 6A. Di tahun ini, saya mendapatkan adik terakhir saya yang bernama Nafisa Faizarany. Ia layaknya hadiah ulang tahun untuk saya –tapi ia jauh lebih berarti dari itu–, karena dia lahir 19 hari dari ulang tahun saya dan merupakan permohonan saya saat saya berulang tahun ke 10 tahun 2007 lalu. Saya memiliki perbedaan tahun yang cukup jauh dengan Nafisa, yaitu 11 tahun.
                Di kelas 6 ini, saya mendapatkan pelajaran tambahan tiap pagi untuk persiapan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Saya juga mendapatkan try out-try out untuk melatih menjawab soal-soal yang diperkirakan keluar. Saat hasil UASBN keluar, saya merasa kurang puas karena tidak mencapai rata-rata 9. Tetapi saya tetap bersyukur dan bangga karena itu merupakan hasil kerja saya sendiri,

Angkatan 24 SD Islam Al-Ikhlas

Masa SMP
Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya saya dan orang tua saya memilih SMPN 68 Jakarta sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan saya. Letaknya ada di sebelah SD Islam Al-Ikhlas, masih di daerah cipete. Ibu saya memilih sekolah ini karena termasuk sekolah terbaik di Jakarta Selatan dan juga dekat dengan rumah.
Pada awalnya, saya tidak merasa terlalu nyaman berada di sekolah ini. Karena teman-teman dekat saya dari SD tidak ada yang mendaftar disini dan lingkungannyapun sangat asing. Tapi serelah beberapa bulan, saya mulai merasa nyaman. Kelas 7, saya masuk ke kelas 7-1. Tetapi, dari hasil psikotes dan tes-tes lain, saya lolos untuk masuk ke kelas Akselerasi. Awalnya saya tidak ingin menerimanya. Tapi karena merasa tertantang, saya akhirnya menerima tawaran itu dan masuk ke kelas akselerasi.
Jumlah murid di kelas akselerasi hanya 12 orang. 3 dari 15 orang yang lolos menolak untuk masuk dan akhirnya masuk ke kelas bilingual. 12 orang ini mengandung 5 orang perempuan dan 7 orang laki-laki. Pada awalnya, murid-murid di kelas akselerasi tidak begitu nyambung karena masih belum kenal satu sama lain. Tapi dengan berjalannya waktu, kamipun menjadi sangat dekat layaknya keluarga. Mungkin karena jumlah kami yang  sedikit yaitu hanya 12, apapun yang kami lakukan di kelas pasti bersama-sama.
Perbedaan kelas akselerasi dan kelas biasa hanyalah di waktunya. Kelas akselerasi menjalani SMP hanya 2 tahun. Satu semester yang seharusnya 6 bulan menjadi 4 bulan di kelas akselerasi. Awalnya saya masih bisa mengikuti, tapi saat kelas 8 semester 2, semester ini yang harusnya 4 bulan disingkat lagi menjadi 2 bulan. Disini adalah saat-saat dimana saya menghadapi ulangan-ulangan tiap harinya. Ini dilakukan agar kelas akselerasi bisa mengejar kelas 9 dan bisa mengikuti pendalaman materi untuk persiapan UN bersama angkatan atas.
Disaat-saat yang stress seperti ini, saya dan keempat teman perempuan saya sangat sering mengunjungi rumah salah satu dari kami sepulang sekolah. Bukan untuk belajar, tapi sekedar mengobrol dan melepas stress. Sambil juga mengingat bahwa dalam waktu beberapa bulan kita akan jarang bertemu karena sudah masuk ke SMA masing-masing.

Saya dan 4 orang teman perempuan dari kelas akselerasi

Setelah UN selesai, saya merasa sangat lega. Dan saat hasilnya keluar pada tanggal 4 Juni 2011, saya sangat senang karena hasilnya mencapai ekspektasi saya. Saya mendapat nilai 37,80 dan Alhamdulillah berhasil masuk top 10 sekolah.
Saya dan teman-teman dari kelas akselerasi
Masa SMA
Pada bulan februari 2011, saya mengikuti tes masuk SMA Labschool Kebayoran. Saat pertama saya melihat lembar soalnya, saya sudah patah semangat. Soalnya lumayan sulit menurut saya, apalagi di bagian IPS, karena saya sudah lupa pelajaran tersebut. Tapi, apapun yang terjadi, saya harus tetap mengerjakan soal-soal ini, jadi saya berusaha semampu mungkin. Setelah hasilnya keluar, saya sangat senang saat tahu saya lolos tes yang menurut saya sangat susah ini dan berhasil masuk ke SMA Labschool Kebayoran.
Pada awalnya, saya bingung untuk memilih antara SMA 34 dan SMA Labschool Kebayoran. Faktor yang paling dipikirkan oleh saya dan orang tua saya adalah jarak. Kalau di SMA 34, saya sudah bisa pulang pergi sendiri. Sedangkan di SMA Labschool Kebayoran, saya berada di tempat yang baru dan diharuskan naik bis, bukan angkot, jika ingin pulang sendiri. Tetapi setelah banyak saran dari teman-teman dan pertimbangan-pertimbangan, saya memilih SMA Labschool Kebayoran.
Di kelas 10, saya masuk ke kelas XC. Awalnya, kelas ini tidak begitu berisik dan masih canggung satu sama lain. Mungkin karena kita masih baru bertemu jadi belum betul-betul membaur. Tapi, saya merasa sangat nyaman di kelas ini karena semua teman-teman di XC mau menerima satu sama lain. Bisa dibilang sedih seneng bareng bareng. Kelas paling solid yang pernah saya dapatkan.

Kelas XC

Bersama sebagian anak perempuan XC saat lari pagi terakhir kelas X

SMA Labschool Kebayoran memiliki banyak sekali kegiatan-kegiatan dan komunitas-komunitas. Karena ingin masuk ke OSIS, saya melatih keterampilan berorganisasi dengan masuk ke komunitas rohani islam atau Rohis.
Ada beberapa program wajib di SMA Labschool Kebayoran yaitu Trip Observasi (TO) dan Bintama. TO tahun 2011 lalu diadakan di Kampung Parakan Ceuri dan dilaksanakan pada bulan Oktober. Di TO, kami diajak untuk tinggal di rumah penduduk setempat dan hidup di sana selama beberapa hari, di tahun kami selama 5 hari. Kami dibagi menjadi banyak kelompok yang berisi 8 orang dan didampingi oleh kakak osis. Sedangkan di Bintama, kami diajak ke Kopassus untuk melatih fisik dan mental kami selama beberapa hari. Pengalaman di TO dan Bintama sangat-sangat tidak terlupakan dan menjadi bekal penting untuk kehidupan mendatang.
Di semester 2 kelas 10, kelas XC kedatangan 3 murid baru yaitu Zhafira, Devi, dan Via. Di semester 2 jugalah XC menjadi sangat-sangat dekat satu sama lainnya. XC juga mendapatkan wali kelas baru yaitu Bu Fitri. Di semester 2 ini juga saya mengalami banyak kejadian-kejadian yang tidak terlupakan bersama kelas XC yang membuat saya susah untuk melupakan kelas ini.
SMA Labschool Kebayoran juga memiliki program yang tidak wajib tetapi harus diikuti untuk murid-murid yang ingin menjadi OSIS yang bernama Lapinsi. Saya mengikuti lapinsi dengan harapan lolos untuk menjadi pengurus osis, dan Alhamdulillah saya lolos.
Di kelas XI, saya Alhamdulillah diterima di program IPA dan sekarang berada di kelas XI IPA 1. Semuanya memang terasa beda dari kelas 10. Pelajaran-pelajaran saya sudah fokus ke IPA dan teman-temannyapun berbeda lagi. Tetapi, saya merasa cukup senang di kelas ini karena teman-teman yang friendly dan mau menerima satu sama lain.
Perjalanan hidup saya masih panjang dan masih banyak yang harus saya pelajari untuk menjalani kehidupan ini. Harapan saya adalah saya dapat terus membanggakan orang tua saya dan menjadi pribadi yang lebih baik untuk ke depannya.

http://labsky2012.blogspot.com/2012/08/tugas-1-autobiografi-nadhira-zhafirany_24.html

Jessica Anastasya ( Artis Sinetron Eneng ) pernah sekolah di SMPN 68 Cipete

Salah satu artis cilik favorit saya, Jessica Anastasya Mutiarani. Hmm, kenapa saya bilang artis favorit saya mungkin sudah pasti karena aktingnya di sinetron Eneng dan Kaos Kaki Ajaib itu membuatnya terlihat cantik di usianya yang masih belia.(Bukan Phedopil lo, Cuma fans aja ^_^). Lahir Di jakarta, 20 Desember 1996, saat ini Jessica sedang menimba ilmu di SMP Negeri 68 Jakarta, cipete, Jakarta selatan. Jessica adalah anak pertama dari pasangan Bpk Minarda dan ibu Evy Lindawati. Jessica Juga mempuyai seorang adik bernama Prabana.


Wajah yang imut dan sekaligus cantik ^_^ membuatnya menjadi bintang muda yang sedang naik daun. Karirnya dimulai secara tidak sengaja, pada waktu itu Jessica diajak kasting oleh suatu agensi saat Jessica sedang jalan – jalan di mall. Ternyata agensi tersebut tertarik dengan wajah Jessica yang imut tersebut sehingga ingin diorbitkan di layar kaca. Tetapi nasib berkata lain, saat kasting pertama kalinya untuk produk iklan Jessica dinyatak tidak lolos kasting. Hal itu lantas tidak membuatnya putus asa, setelah beberapa kali dicoba akhirnya Jessica pun dinyatakan lolos dalam sebuah produk iklan. Hingga saat ini Jessica sudah kurang lebih 40 produk iklan yang dibintanginya.

Dari Iklan akhirnya Jessica pun merambah ke dunia seni peran dengan membintangi sinetron pertama produksi “Rapi Film” berjudul “Cinta Terbagi Lima”. Jessica dikenal public setelah membintangi sinetron “Eneng dan Kaos Kaki Ajaib” yang pernah ditayangkan oleh RCTI. Pada sinetron ini anak sulung dari 2 bersaudara ini mempunyai pengalaman yang menarik, “Waktu episode satu, Eneng nyebur ke laut. Padahal aku gak bisa nyelem atau berenang. Tapi aku harus lompat ke air. Susah juga sih. Airnya sampai masuk ke hidung. Untung banyak kru yang ngelindungin. Gak kapok, di ‘Sayangi Aisyah’ pernah juga nyelem di Anyer,’jelasnya

-BIODATA-
Nama Lengkap : Jessica Anastasya Mutiarani
Nama Panggilan : Jessica Anastasya
TTL : Jakarta, 20 Desember 1996
Pendidikan Terakhir : Siswi SD Muhammadiyah 12 Pamulang
Nama Ayah : Minardo
Nama Ibu : Evy Lindawati Siregar
Nama Adik : Prabana
Anak Ke : 1 Dari 2 bersaudara
Makanan Kesukaan : Masakan Fast Food Jepang
Zodiak : Sagitarius

-SINETRON / FTV-

  • Cinta Terbagi Lima
  • Sayangi Aisyah
  • Eneng
  • Indahnya KaruniaMU
  • Kau Masih Kekasihku
  • Cinta 100 Hari
  • Maha Kasih
  • SurgaMU
  • Fajar

-IKLAN-
  • Biskuit Roma
  • Antimo
  • Fiesta
  • Mie Gelas
  • Curcuma Plus
  • SuperPell
http://httpprofilseleb.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

SEKOLAH YANG TAK HENTI MENUAI PRESTASI

January 30, 2008

Sekolah yang berdomisili di Cipete ini awalnya adalah sekolah negeri biasa, yang sebelumnya merupakan filial dari SMP Negeri 11 Jakarta. Dulu, tidak banyak orangtua yang akan membicarakan perihal sekolah ini. Namun berkat kegigihan segenap pimpinan sekolah dan dewan guru serta didukung oleh komite sekolah, kini SMP Negeri 68 menjadi Sekolah Standar Nasional yang merupakan predikat terhormat, sekaligus mencerminkan sebagai sekolah unggulan

di kawasan Jakarta Selatan.

Siswa Berkualitas

SMPN 68 boleh dikatakan sebagai sekolah damai dan kompak. Tidak terdengar siswanya yang suka tawuran atau melakukan tindakan indisipliner. Prosentase siswa yang membolos pun nyaris nihil. Sebaliknya, aktivitas siwa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler akademik sangat intens dan beragam kegiatannya.

Oleh karena itulah, pihak sekolah sangat concern untuk menjaga semangat dan disiplin siswa dalam proses belajar-mengajar, salah satu fasilitas yang diwajibkan adalah info sekolah i-Skola yang lebih banyak digunakan untuk pengiriman nilai, jadual kegiatan dan pengumuman penting sekolah.

Kami tak boleh lengah, itulah yang menjadi alasan utama sekolah dalam menjunjung martabat pendidikan. Segala hal yang berkaitan untuk kepentingan dan kemajuan siswa, didukung sepenuhnya oleh Komite Sekolah.

Berorientasi lingkungan

Pengadaan ruang komputer, laboratorium bahasa atau IPA bisa kita jumpai di banyak sekolah. Uniknya, di SMPN 68 juga bisa ditemukan sarana pembuatan kompos dan tanaman obat. Juga, menanamkan kecintaan siswa kepada budaya bangsa, dengan praktik membatik dan seni tradisional lainnya.

Tentu saja, tak dilupakan adalah membangun akhlak luhur dan taat kepada perintah Maha Pencipta dengan kegiatan rohani, antara lain: Nasyid, Marawis, MTQ, dll serta membina raga yang sehat melalui: karate, futsal, bola voli, badminton, basket, dll. Mau gaul dan canggih juga bisa, ikuti kegiatan: moderndance, teater, klub musik, English club, hingga piawai merakit komputer.

Semua upaya itu dimaksudkan agar siswa tidak merasa asing ketika bersentuhan dengan lingkungannya, baik kepedulian terhadap kelestarian maupun pemahaman kemajuan zaman.
Untuk mengetahui lebih lanjut sejumlah prestasi yang dicapai siswa-siswi SMP Negeri 68, silakan kunjungi: http://smpn68-jkt.org
http://iskola.wordpress.com/profil-sekolah/ 

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: Support@templateism.com

Our Team Memebers