Rabu, 19 Februari 2014

Patokan agar blog tidak dihapus atau banned

Sekarang ini banyak blog yang dihapus oleh karyawan Google alasannya mereka semua terlihat seperti blog sampah yang artinya jarang di urus lagi setelah dibuat.

Oleh karena itu saya dapat atau baca dari forum mana saya lupa yang screenshotnya seperti ini :

Nah dari skrinsut diatas  disarankan agar :
1. Menambahkan gambar yang berhubungan dengan judul topik yang sedang dibahas
2. Janagan memiliki iklan adsense disana
3. Memiliki Postingan Artikel yang panjang dan berkualitas paling tidak lebih dari 2 buah
4. Memiliki RSS Chicklet agar orang bisa berlangganan
5. Jangan tutupi blog anda dengan iklan semua

Nah dari saran diatas mungkin hal ini bisa meminimalkan banned blog anda dan membuat blog anda benar2 real (bukan di buat oleh robot)

Ok semoga bermanfaat

Sabtu, 15 Februari 2014

Kontes Desain (Spec Work) Buruk Bagi Desainer

Topik Spec Work memang cukup kontroversial. Sebagian menolak keras sementara yang lain menyambutnya dengan gembira. Di artikel ini, saya akan menyajikan beberapa argumen kenapa Spec Work buruk bagi desainer dan harus Anda hindari.

Apa itu Kontes Desain atau Spec Work?

 Spec adalah singkatan dari speculation atau spekulasi. Spec Work berarti bekerja dengan kemungkinan dibayar. Tentu saja, ini berarti ada kemungkinan Anda tidak akan dibayar. Dari definisi saja Spec Work sudah terlihat tidak masuk akal. Maukah Anda bekerja dengan kemungkinan dibayar? Saya yakin tidak. Di Indonesia, Spec Work lebih dikenal sebagai Kontes Desain. Sebetulnya kontes desain adalah sebagian dari Spec Work. Oleh karena itu, dalam artikel ini saya akan menggunakan istilah asli, Spec Work.
Berikut adalah skenario Spec Work yang sering ditemukan:
  1. Perusahaan mengumumkan bahwa mereka membutuhkan logo baru. Semua desainer diundang untuk mengirimkan logo dan yang terbaik akan dipilih sebagai pemenang dan dibayar.
  2. Situs kompetisi desain membuka peluang bagi perusahaan untuk mengumumkan projek yang dibutuhkannya, anggota komunitas situs akan mengirimkan mengirimkan karya terbaiknya. Selanjutnya pihak perusahaan akan memilih entri terbaik dan pemenangnya akan dibayar.
  3. Seseorang membutuhkan pekerja, untuk proses ini dia merekrut beberapa desainer melalui kontes. Setiap desainer diharuskan melakukan pekerjaan tertentu secara gratis lalu yang terbaik akan dia pilih.
  4. Dalam surat kontrak, klien memasukkan syarat yang memperbolehkannya meminta desainer melakukan pekerjaan tambahan. Syarat tambahan ini tidak dijelaskan secara detail dan bisa multi tafsir.
  5. Seseorang mengontak desainer dan berniat menyewanya. Namun, untuk memastikan bahwa desainer ini bisa bekerja sesuai harapannya, dia meminta desainer untuk melakukan sedikit pekerjaan gratis.
Faktanya, Spec Work tetap muncul subur. Situs-situs penyelenggara kontes desain seperti 99designs dan crowdSpring tidak pernah kekurangan klien atau desainer. Alasannya sederhana, harga murah. Melalui kontes desain, perusahaan bisa memperoleh puluhan bahkan ratusan alternatif logo hanya untuk $50. Padahal, pasaran logo minimal $200, harga itu untuk satu desainer.

Desain Bukan Komoditas Tetapi Ide

Satu hal dasar yang sering dilupakan adalah desain bukan komoditas. Desain bukan barang yang bisa begitu saja dikeluarkan. Desain sebetulnya berupa ide dan sekali terpapar keluar, sangat rawan diduplikasi. Dalam kontes desain, kita diminta menyerahkan ide final begitu saja. Ini resiko besar karena tidak ada kepastian bahwa ide kita aman di tangan penyelenggara. Sering kali, penyelenggara kontes tidak menyebutkan secara pasti apa yang akan mereka lakukan dengan entri desain yang diterima. Dalam beberapa kasus, penyelenggara bahkan berani mengklaim bahwa semua entri yang diterima menjadi milik mereka.
Berbeda dengan produk, Anda bisa saja mengeluarkan produk yang akan dijual. Walaupun orang lain bisa melihatnya, perlu waktu untuk menduplikasinya. Ide desain bisa saja dengan mudah diduplikasi. Anda bisa meniru logo Pepsi hanya dalam 10 menit, bandingkan dengan proses desain logo Pepsi yang menghabiskan 1 juta dollar.

Contoh Buruk Spec Work

Berikut adalah beberapa contoh buruk tentang Spec Work:
  1. Lomba Desain Logo dan Desain Stiker UM 2010. Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan lomba desain logo dan stiker. Dalam ketentuannya disebutkan semua karya yang masuk (tidak harus menang) otomatis menjadi milik panitia.
  2. Lomba Kompetisi Desain Logo Pilkada Wonosobo Indonesia 2010. Dalam ketentuan teknis disebutkan “Karya yang sudah masuk tidak dikembalikan dan menjadi hak milik KPU Kabupaten Wonosobo.”
  3. Lomba Desain Logo Mass Rapid Transit Jakarta. Dalam ketentuan lomba tertulis “Keputusan dewan juri adalah mutlak, dan dewan juri berhak untuk membatalkan keseluruhan proses penjurian apabila seluruh karya yang masuk tidak sesuai dengan yang diharapkan.” Kontes dapat dibatalkan jika hasilnya dianggap tidak sesuai harapan, ini berarti ketidakpastian bagi desainer.
  4. Spec Watch melaporkan salah satu kontestan logo di 99designs menggunakan resource vektor gratis. Di crowdSpring, pemenang kontes menggunakan resource vektor yang sama tanpa diedit sama sekali.
  5. David Airey menyebutkan penemuannya tentang desainer di bawah umur di 99designs. Padahal, 99designs mengklaim sebagai tempat berkumpulnya desainer professional dengan harga terjangkau.
  6. Pemenang kontes logo di crowdSpring menggunakan ikon dari iStockphoto. Padahal, iStockpoto melarang penggunaan karyanya dalam logo. Yang membuat lebih rumit, ikon itu tidak dibeli dari iStockphoto tapi hasil copy dari preview-nya dan masih mengandung trademark.
  7. Projek logo ditarik setelah memperoleh 21 karya. Projek ini dihargai $199.
Untuk info lebih lengkap tentang praktik buruk Spec Work, Anda bisa melihatnya di twitter @specwatch.

Alasan untuk tidak mengikuti Spec Work

Saya tegaskan sekali lagi bahwa Spec Work tidak baik untuk bisnis desain. Berikut adalah beberapa alasan untuk tidak mengikuti Spec Work:

1. Tidak ada Kepastian

Sukarelawan bekerja tanpa mengharapkan imbalan. Mereka meyakini bahwa apa yang mereka lakukan adalah kebaikan. Yang harus kita perhatikan adalah, desainer dalam kasus Spec Work bukan sukarelawan tapi korban. Kita kembali lagi ke pertanyaan sederhana, maukah Anda bekerja tanpa kepastian akan dibayar? Saya tidak bisa membayangkan seorangpun yang akan menjawab ya. Coba bandingkan dengan standar kerja normal, desainer biasanya baru akan bekerja setelah menerima 50% pembayaran di muka.

2. Banyak Persaingan

Persaingan memang bagus karena memaksa kita untuk meningkatkan skill. Tapi ini tidak berarti kita perlu memperberat kondisi dengan mencari persaingan yang tidak perlu. Setiap hari, secara tidak langsung kita juga bersaing dengan desainer lain. Desainer harus selalu mencari informasi baru, aktif di jejaring sosial, meningkatkan skill, dan mempromosikan portfolio. Berkompetisi melalui kontes hanyalah menambah beban yang tidak perlu.

3. Berpotensi Menurunkan Kualitas

Adanya persaingan membuat proses kerja tidak nyaman. Dalam kerjanya, desainer tidak begitu saja lompat ke Photoshop dan mendesain. Sebelumnya diperlukan riset untuk memperoleh hasil terbaik. Proses riset ini tidak mudah, bisa jadi dibutuhkan waktu lama untuk memperoleh hasil yang sesuai harapan. Bagaimana desainer bisa melakukan risetnya dengan tenang sementara tidak ada kepastian bahwa dia akan dibayar untuk itu? Bagaimana desainer bisa bekerja dengan tenang jika dibayangi oleh pikiran bahwa siapa pun bisa dengan mudah merebut projeknya?

4. Berpotensi Pada Praktek Tidak Sehat

Tidak adanya kepastian dan banyaknya persaingan tidak mendukung desainer untuk bekerja secara optimal. Kondisi ini membuat sebagian desainer mengambil cara mudah dengan menjiplak karya lain atau menggunakan resource jadi. Akhirnya, besar kemungkinan desain yang dihasilkannya tidaklah unik. Padahal keunikan adalah salah satu hal yang membuat sebuah desain istimewa.

5. Menjatuhkan Pasaran

Lagi-lagi masalahnya adalah persaingan. Spec Work sering kali menarik minat para desainer pemula yang portfolionya tidak cukup bagus untuk menarik minat klien potensial. Desainer pemula semacam ini sering kali menjatuhkan harga karena menyadari bahwa mereka tidak bisa bersaing dengan harga normal. Secara umum, tindakan ini akan menjatuhkan pasaran desain. Sayangnya, banyak pihak yang tidak menyadari bahwa desain itu mahal. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan –harga software, investasi pendidikan, waktu yang dihabiskan untuk mempelajari skill desain, kebutuhan desainer– bukan sekadar proses desain di depan komputer.

Alternatif Spec Work Bagi Desainer Pemula: Bekerja Pro Bono

Spec Work sering difavoritkan desainer pemula dengan alasan untuk mencari pengalaman dan membangun portfolio. Desainer pemula memang lebih sulit untuk memperoleh klien. Klien, terutama klien besar, akan memilih menghabiskan lebih banyak dana untuk desainer handal daripada mengambil resiko dengan desainer pemula.
Contoh termudah misalnya dalam desain buku. Buku biasanya dicetak di atas 2.000 buah. Seandainya ada kesalahan desain, maka ada 2.000 buku yang gagal. Ini biaya yang sangat besar. Jika Anda ingin diterima sebagai desainer buku, skill InDesign dan ijazah saja dijamin tidak akan cukup. Klien pasti menginginkan desainer yang sudah berpengalaman, yang memiliki bukti bahwa desainnya sukses dicetak.
Jika Anda di posisi desainer tadi, maka cara terbaik adalah dengan bekerja pro bono. Pro bono maksudnya bekerja gratis dengan tujuan mulia. Dalam kasus desainer buku, Anda bisa mencari LSM non-profit lokal yang ingin menerbitkan buku dan menawarkan jasa desain secara gratis. Lewat proyek ini, Anda akan memperoleh pengalaman dan sekaligus membangun portfolio. Siapa tahu, LSM ini bisa jadi akan merekomendasikan Anda pada rekannya yang lain. Jika terjadi, ada point tambahan yang Anda peroleh, membangun jaringan.
Pekerjaan Pro Bono yang paling mengesankan bagi saya adalah mendesain buku. Saat ini, semua buku saya di Elex Media Komputindo didesain sendiri. Elex tidak membayar desain saya, namun saya memperoleh pengalaman yang jauh lebih besar. Semua keahlian InDesign yang saya pelajari dicetak dalam lebih dari 8.000 buku! Saya bereksperimen dengan berbagai jenis desain dan tidak mengeluarkan sedikit pun biaya cetak. Dengan harga per buku minimal Rp. 80.000, saya memperoleh kepercayaan mengelola projek senilai lebih dari 640 juta!

Kerugian Bagi Perusahaan yang Menjalankan Spec Work

Perusahaan seharusnya menghindari kontes desain. Kontes desain sering kali menarik minat desainer pemula yang kualitasnya masih diragukan. Perusahaan seharusnya memiliki kontrol penuh terhadap hasil yang akan dia peroleh, caranya dengan menyewa desainer professional. Desainer professional bisa dilihat dari kualitas portfolionya. Desainer professional jelas memiliki skill dan pengalaman lebih luas. Sesuai namanya, mereka bekerja secara professional. Mereka akan mampu menggabungkan filosofi perusahaan ke dalam desainnya.
Dengan melakukan kontes desain, perusahaan melepaskan kontrol terhadap kualitas desainer dan desain yang diperoleh. Perusahaan tidak bisa memilih logo yang baik hanya dari satu gambar saja. Perusahaan harus melihat hasil karya lain desainer dari portfolionya untuk memastikan kualitas desain. Bagaimana jika di kemudian hari ada perubahan konsep? Bagaimana jika perusahaan berkembang ke sektor lain. Sanggupkah desainer pemenang mengadaptasi itu semua?
Pilihan paling logis adalah menggunakan jasa desainer professional. Memang tidak murah, namun kualitasnya pasti jauh lebih meyakinkan. Bagaimana dengan perusahaan kecil yang tidak memiliki cukup budget untuk menyewa desainer handal? Solusinya adalah dengan langsung mencari desainer yang bisa bekerja sesuai dengan budget. Perhatikan portfolio-nya, jika dirasa sanggup memberikan hasil yang memuaskan maka sewa secara langsung. Dengan cara ini, perusahaan bisa secara langsung memberikan masukan pada desainer dan mengawasi proses desain secara keseluruhan. Saya yakin masukan ini lebih baik daripada sekadar beberapa paragraf di dalam penjelasan kontes.

Menjalankan Kontes Desain Tanpa Spec Work

Perlu ditegaskan bahwa saya tidak dalam posisi menolak sama sekali kontes desain. Kontes desain tidak selamanya terkategorikan Spec Work. No!Spec membahas beberapa kriteria yang menjadikan sebuah kontes desain terkategorikan Spec Work.
  1. Apakah desainer dibayar setara dengan proses kerja normal di bawah kontrak?
  2. Apakah desainer dibayar setara dengan keahliannya?
  3. Apakah semua file dan lisensinya dikembalikan sesuai dengan persetujuan desainer, terutama bagi yang kalah?
Jika jawaban untuk semua pertanyaan di atas adalah tidak, maka kontes itu terkategorikan Spec Work dan saya sarankan Anda menghindarinya.

Kesimpulan

Jika Anda desainer pemula, saran terbaik saya adalah mulailah dengan membangun jaringan. Jika Anda memiliki desain berkualitas tinggi, sumbangkan saja ke situs besar. Situs desain semacam Psdtuts+, NaldzGraphics, dan WeGraphics akan senang jika menerima desain berkualitas apalagi gratis. Walaupun tidak dibayar, Anda akan terekspos ke hadapan ribuan pembacanya. Sebagian di antaranya, bisa jadi merupakan klien potensial.
Jangan dulu berharap menerima dollar. Segala sesuatu ada waktu dan tahapannya. Langkah pertama bagi desainer pemula adalah meningkatkan kualitas, networking, dan membangun citra (branding). Jika Anda sudah dikenal sebagai desainer berkualitas, pasti mereka akan mendatangi Anda.

Sumber : Klik Disini

Cara Menjual Hasil Foto di Internet

Nah buat yang memang hobi dan jago motret atau bahasa kerennya fotografer bisa coba mendapatkan dollar dengan menjual dan memamerkan hasil karyanya secara global melalui website yang mengumpulkan stock photo untuk dijual, ada yang mengenakan sistem keanggotaan , penjualan per foto , paketan berapa kali download , dll. (stock photo = foto dengan lisensi yang dapat digunakan untuk keperluan khusus, biasanya keperluan marketing seperti pembuatan brosur , majalah , design , dll)
Begini cara kerjanya :
  • Buat account sebagai member atau contributor agar dapat mengirim foto (gratis)
  • Setelah konfirmasi, ikuti petunjuk untuk dapat meng-upload foto. Situs yang anda ikuti akan menyeleksi foto yang anda kirimkan.
  • Jika foto lolos seleksi maka akan dipajang pada situs.
  • Cara atau bagaimana anda dibayar berbeda-beda tergantung kebijakan atau peraturan masing-masing situs, tapi yang jelas anda akan dibayar jika ada member berbayar yang men-download hasil foto anda.
  • Lewat apa anda dibayar? normalnya lewat paypal, diawal pasti diminta isi email waktu pendaftaran kan. Nah ini sebaiknya email paypal anda juga.
  • Hasil foto yang didownload bisa digunakan untuk berbagai keperluan marketing, tapi bukan berarti pembeli foto bisa meng-claim bahwa hasil foto anda adalah miliknya. Pembeli / Pendownload hanya memiliki hak guna saja dan tidak boleh menggunakan hasil foto anda untuk suatu pameran fotografi.
  • Mudah dan simple bukan?
Yang diperlukan :
  • email
  • paypal
  • hasil scan tanda pengenal (KTP atau SIM) : istockphoto , shutterstock dan 123rf meminta anda untuk meng-upload tanda pengenal.
  • International passport : Ini diperlukan buat daftar di shutterstock. Kalo ga punya jangan daftar disana.
  • foto pastinya perlu … namanya juga mau ngejual foto
Tips mengirim foto :
  • Daftar dulu di salah satu situs untuk melihat cara kerjanya, jika sudah terbiasa segera daftar di semua situs. Anda tidak akan tahu situs mana yang bisa menghasilkan lebih sebelum mencoba semuanya.
  • Kirim foto berkualitas sebanyak-banyaknya , makin banyak foto yang diseleksi makin banyak peluang foto yang lolos seleksi dan tentunya peluang foto anda didownload akan lebih besar. catatan : ada situs yang hanya memperbolehkan upload foto dalam jumlah tertentu setiap minggunya.
  • Upload foto biasanya bisa secara langsung melalui website atau bisa juga melalui FTP, saya sarankan menggunakan FTP saja karena lebih mudah.
  • Tentukan kategori foto yang sesuai untuk mewakili foto anda, masukkan dalam beberapa kategori jika memungkinkan.
  • Foto yang layak upload :
    • pastikan foto yang dikirim benar-benar bagoes, noise sangat dilarang.
    • foto harus bersifat komersial, jangan kaya foto model narsis atau turis. buat referensi bisa lihat-lihat foto majalah atau foto yang ada pada website
    • foto harus bebas dari logo atau apapun yang berkaitan dengan perusahaan maupun instansi tertentu. misalnya : kalo ambil foto suasana lalu lintas jangan sampe ada spanduk perusahaan atau produk tertentu yang masuk dalam foto. Oh bukan hanya bebas dari logo ya, segala atribut yang ada trademark atau copyright juga dilarang seperti gambar donald duck , mickey mouse dan miyabi … ho ho ho
    • jika menggunakan model pastikan model menandatangani model release. Foto model manusia yang bugil atau telanjang juga dilarang, kalo mau kirim ke email saya boleh … :) … Foto seksi atau nyaris bugil biasanya masih diperbolehkan selama nyeni …
Website rekomendasi  (klik buat menuju website) :
  • Fotolia : Website penjual stockphoto yang lumayan baru tapi juga cepat terkenal. Sistem komisinya agak rumit tapi intinya sih fotografer akan mendapatkan komisi tergantung klasifikasi pendownload dan klasifikasi foto.

  • Shutterstock : shutterstock menerapkan sistem keanggotaan bulanan untuk pembeli foto dimana pembeli diperbolehkan mendownload 750 foto dalam sebulan. Fotografer akan mendapatkan 25 cents untuk setiap foto yang didownload.
  • Dreamstime : pada tahun 2000 menjual CD yang berisi image, mulai berubah pada tahun 2004. Setiap foto yang didownload akan menghasilkan 50 cents bagi fotografer.

  • Bigstockphoto : launching tahun 2005 dan telah memiliki lebih dari 11.000 buyer serta 3000 lebih fotografer. Merupakan salah satu situs penjualan foto yang berkembang sangat pesat, setiap user mendownload foto anda bisa mendapatkan 50 cents hingga $20 untuk foto tertentu.
  • 123rf : Dimiliki oleh inmagine dan telah ada di bisnis royalti sejak tahun 2000. Setiap foto dihargai berbeda tergantung resolusinya, fotografer akan mendapatkan komisi 50% dari harga foto. Enak nihhh … mana ada account manager untuk wilayah Indonesia juga … kaget saya dapet email dari Intan (nama account managernya) . Kirain mo minta dipotret …
  • istockphoto : Salah satu yang mengawali bisnis penjualan stock photo dan salah satu yang terbesar, karena itu banyak fotografer yang jago disini. Buat yang ingin menjajal kemampuan dipersilahkan …
Sumber : http://is.gd/yONffT

Minggu, 02 Februari 2014

Dibayar dengan upload gambar atau sharing gambar

Dari web ini saya baru mengetahui kalo gambar pun bisa dimonetisasi.

Jadi sayang kalau anda memiliki koleksi gambar tapi tidak dimanfaatkan ....

Dibawah ini ada beberapa website yang mau membayar anda bila anda mengupload dan membagikan gambar anda, antara lain adalah :

Situs no. 1: Submit.ShutterStock.com

Situs ini merupakan website sharing gambar terbesar di internet. Sangat mudah caranya yaitu anda tinggal langsung mengikuti caranya. Upload lah foto anda dan setiap 1 photo anda di downloaded, maka anda akan mendapatkan uang. Tingkat pembayaran bervariasi mulai dari $0.25 to $28.00 USD per download.  Situs ini merupakan situs sharing gambar favorit saya.

Situs no. 2: Picable.com

Upload dan publish lah foto anda ke situs picable. Mereka bekerja sama dengan Triond, yang memberi layanan jasa photo revenue sharing, dimana anda bisa mengupload dan mem publish foto anda dan tentunya anda akan mendapakan uang dengan men sharing foto anda.

Situs no. 3: FreeRangeStock.com

Inilah situs Photography revenue sharing  terbesar dimana anda bisa mendapatkan uang dari  men sharing photos anda . Anda harus memiliki akun Google ad sense. Setelah men submitting photos anda, kode ad sense anda akan diletakan pada profil anda dan halaman download anda. Dan mereka akan membagi 80% dari pendapatan yang diperoleh dari iklan Google ad sense terhadap anda. 80% merupakan jumlah yang sangat besar!

Situs no. 4 : Flixya.com

Anda juga bisa dibayar untuk membagikan foto, videos dan bahkan blogs post anda. Mereka memberikan anda 100% of penghasilan yang dibuat dari gambar dan video anda yang sangat lumayan.

Dibawah ini ada video yang mempromosikan situs no 3 di youtube  yang tampilannya seperti dibawah ini





dan deskirpsi yt nya anda bisa lihat ada link yang menuju ke situs no 3


 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: Support@templateism.com

Our Team Memebers